Jumat, 20 Desember 2013
MAKALAH ANALISIS DAN DESAIN SISTEM JARINGAN “Asynchronous Transfer Mode (ATM) Protocol”
ANALISIS DAN DESAIN SISTEM JARINGAN
“Asynchronous Transfer Mode (ATM) Protocol”
DISUSUN OLEH
ABRORY SALMAN 1107016
AHMAD PADHIL SYAHPUTRA 1102703
MEMI JUITA 1102693
MUHAMMAD REZKY 1107003
UMAR 1102677
PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
“Asynchronous Transfer Mode (ATM) Protocol”
DISUSUN OLEH
ABRORY SALMAN 1107016
AHMAD PADHIL SYAHPUTRA 1102703
MEMI JUITA 1102693
MUHAMMAD REZKY 1107003
UMAR 1102677
PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
A.
PENGERTIAN
ASYNCHRONOUS TRANSFER MODE (ATM).
Asynchronous Transfer Mode (ATM) adalah teknologi switching dan
multiplexing, dimaksudkan untuk memindahkan berbagai jenis trafik (data, suara,
video, audio) dengan cepat dan efisien. Circuit switching umumnya mensyaratkan
bahwa paket di set ke posisi dalam frame berulang, misalnya sinkron dalam
waktu, langkah, sesuai dengan aplikasi dan / atau jam jaringan. Transmisi Asynchronous
memungkinkan sel-sel yang akan diposisikan di mana saja dalam data stream. ATM
saat ini memiliki kecepatan 155Mbps (OC-3port), 622Mbps (OC-12 port), 1,2 Gbps
dan 2,5 Gbps. Asynchronous Transfer Mode (ATM) merupakan
protokol jaringan yang berbasis sel, yaitu paket-paket kecil yang berukuran
tetap (48 byte data + 5 byte header) pada
sirkuit virtual. Protokol lain yang berbasis paket, seperti IP dan
Ethernet, menggunakan satuan data paket yang berukuran tidak tetap.
Kata
asynchronous pada ATM berarti transfer data dilakukan secara asinkron, yaitu
masing-masing pengirim dan penerima tidak harus memiliki pewaktu (clock) yang
tersinkronisasi. Metode lainnya adalah transfer secara sinkron, yang disebut
sebagai STM (Synchronous Transfer Mode). Dengan kata lain ATM merupakan sebuah
teknologi lapisan 2, yang dapat digunakan oleh siapa saja, namun sekaligus
merupakan sebuah jaringan publik sebagaimana halnya Internet, dengan sistem
pengalamatan yang dikelola secara rapi, sehingga setiap perangkat di dalam
jaringan dapat memiliki sebuah identitas yang unik. Secara teknis, ATM dapat
dianggap suatu evolusi dari packet switching. Seperti transfer data pada packet
switching ATM mengintegrasikan fungsi multiplexing dan switching. Dengan ukuran sel data yang tetap dan
kecil, memungkinkan switching pada kecepatan dengan throughput tinggi. Dengan
delay yang sangat kecil dan waktu interval yang tetap antar sel data,
memungkinkan aplikasi suara dan video dikirim lewat LAN dan berbagai jenis tipe
data yang berbeda digabungkan dalam network yang sama. Walaupun ATM tidak
mencapai kecepatan Gigabit di atas network, feature delay dan waktu interval
menjadikannya teknologi potensial untuk LAN kecepatan tinggi membawa aplikasi
multimedia.
ATM memungkinkan sirkuit dengan bandwidth terjamin dan persyaratan yang berbeda yang akan dibentuk secara bersamaan Layanan. Kualitas (QoS) dapat diatur dan ditetapkan pada tahap koneksi menggunakan parameter seperti delay, jitter delay dan tingkat kesalahan berdasarkan aplikasi dan negara jaringan pada saat koneksi.Dua prioritas untuk lalu
lintas didefinisikan; prioritas tinggi dan prioritas rendah. lalu lintas rendah
akan diabaikan jika ada masalah kemacetan saklar. ATM Meskipun bukan jenis
jaringan broadcast, multicast didukung untuk aplikasi seperti
suara dan video conferencing. ATM bekerja pada model topologi Bintang, dengan
menggunakan Kabel fiber optic ataupun kabel twisted pair. ATM pada umumnya
digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih LAN. dia juga banyak dipakai oleh
Internet Service Providers (ISP) untuk meningkatkan kecepatan akses Internet
untuk klien mereka.
Teknologi yang
dipilih untuk membawa layanan B-ISDN dan Teknologi Asyncronous Transfer Mode
(ATM) saat ini memasuki operasional pelayanan secara penuh dan merupakan satu
teknologi yang menjadi dasar pembuatan jaringan-jaringan yang baru. ATM
menyediakan teknologinya untuk membangun jaringan yang cocok bagi kebutuhan
konsumen mereka, kombinasi kemampuan, pengaturan dan kapasitas untuk membawa
jalur lain seperti Frame Ralay atau X.25 dan segala protokol seperti Internet
Protocol (IP). Ini merupakan berita baik untuk perusahaan besar dengan hubungan
fiber yang langsung tetapi kantor cabang atau kantor kecil yang tergantung pada
jasa kantor telepon yang selama ini kurang beruntung.
Sekarang dengan
perpaduan ATM dengan asymmetric digital subscriber loop (ADSL) menjadi standart
yang diakui, perusahaan kecil mempunyai prospek terhadap akses langsung ATM dan
merupakan salah satu teknologi yang memberikan pelayanan yang sangat cepat
melalui jalur kabel standart. Teknologi ini dapat menghubungkan banyak
pelanggan yang berada di berbagai tempat.
B.
KONSEP
DASAR ASYNCHRONUS TRANSFER MODE (ATM)
ATM adalah suatu
mode transfer yang berorientasi pada bentuk paket yang spesifik, dengan panjang
tetap, berdasarkan system Asynchronous Time Division Multiplexing (ATDM),
menggunakan format dengan ukuran tertentu yang disebut sel. Informasi yang
terdapat didalam sel ditransmisikan dalam jaringan setelah Sebelumnya
ditambahkan header diawal sel yang berfungsi sebagai routing dan control sel.
ATM bersifat
service independence semua service (suara, data serta gambar/citra) dapat
ditransmisikan melalui ATM dengan cara penetapan beberapa tipe ATM Adaptation
Layer (AAL). AAL berfungsi mengubah format informasi yang asli kedalam format
ATM sehingga dapat ditransmisikan. ATM dapat diimplementasikan di jaringan yang
ada sekarang dengan tiga cara, diurut dari yang paling mudah ke yang paling
sukar adalah Native ATM APIs, Classical IP dan Address Resolution Protocol dan
LANE Native ATM APIs.
Classical IP
dibatasi untuk jaringan yang menggunakan protocol TCP/IP. Sedangkan LANE dapat
menggunakan protokol apa saja. LANE beroperasi di lapisan kedua dari OSI, yaitu
lapisan link data. LANE mengizinkan aplikasi dan protokol yang ada saat ini
beroperasi tanpa perubahan saat diterapkan ATM. Ini berarti perusahaan tidak
perlu membuang/mengganti aplikasi dan infrastruktur jaringan yang telah ada.
Sedangkan kebanyakan jaringan memiliki beberapa protokol saat
mengimplementasikan ATM. Akibatnya banyak perusahaan di Amerika Serikat yang
menggunakan ATM. Pada ATM seluruh informasi yang akan ditransfer akan dibagi
menjadi slot-slot dengan ukuran tetap yang disebut cell. Ukuran cell pada ATM
adalah 53 octet (1 octet = 8 bits) yang terdiri dari :
48 octet untuk
filed informasi.
5 octet untuk
HEADER.
Sel-sel ATM
terdiri dari: 5 byte HEADER dan 48 byte INFORMASI UNI cell ATM terdiri dari:
GFC, VPI, VCI, PT, CLP, HEC dan informasi. NNI cell ATM terdiridari: VPI, VCI,
PT, CLP, HEC dan informasi.
C.
CARA
KERJA ATM
Cara kerja ATM
adalah dengan memotong-motong dan menggabungkan kembali berbagai tipe trafik
informasi tersebut (voice, video dan data) dalam format sel berukuran 53 byte
melalui saluran fisik yang sama. Proses tersebut dinamakan statistical
multiplexing. Masing sel terdiri dari 48 byte payload (berisi informasi) dan 5
byte header (berisi alamat dan routing).
D.
KARAKTERISTIK
ATM
1.
Pada basis link to link tidak
menggunakan proteksi error dan flow control.
Pada
ATM proteksi error dapat diabaikan karena didasarkan saat ini link-link dalam
network memiliki kualitas yang sangat tinggi, sehingga error control cukup
dilakukan end to end saja. Flow control juga tidak dilakukan dalam ATM network
karena dengan pengaturan alokasi resource dan dimensioning queue yang tepat maka
kejadian queue overflow yang menyebabkan hilangnya paket dapat ditekan.
Sehingga probabilitas packet loss antara 10-8 sampai dengan 10-12 dapat
dicapai.
2.
ATM beroperasi pada connection oriented
mode
Sebelum
informasi ditransfer dari terminal ke network, sebuah fase setup logical /
virtual connection harus dilakukan untuk menyediakan resource diperlukan. Jika
resource tersedia tidak mencukupi maka connection dari terminal akan
dibatalkan. Jika fase transfer informasi telah selesai, maka resource yang telah
digunakan akan dibebabskan kembali. Dengan menggunakan connection-oriented ini
akan memungkinkan network untuk menjamin packet loss yang seminim mungkin.
3.
Pengurangan fungsi header
Untuk
menjamin pemrosesan yang cepat dalam network, maka ATM header hanya memiliki
fungsi yang sangat terbatas. Fungsi utama dari header adalah untuk identifikasi
virtual connection (virtual connection identifier =VCI) yang dipilih pada saat
dilakukan call setup dan menjamin routing yang tepat untuk setiap paket didalam
network serta memungkinkan multiplexing dari virtual connection – virtual
connection berbeda melalui satu link tunggal.
Selain
fungsi VCI, sejumlah fungsi lain yang sangat terbatas juga dilakukan oleh
header, terutama terkait dengan fungsi pemeliharaan. Karena fungsi header
diabatasi, maka implementasi header processing dalam ATM node sangat mudah /
sederhana dan dapat dilakukan pada kecepatan yang sangat tinggi (150 Mbps
sampai 2.5 Gbps) dan hal ini akan menyebabkan processing delay dan queuing
delay yang rendah.
4.
Lapisan Protokol ATM
Lapisan
tertinggi terdapat aplikasi tertentu seperti TCP di lapisan penghantaran dan IP
di lapisan rangkaian. Lapisan ATM Adaptation berfungsi sebagai penyesuai antara
paket-paket data di lapisan tertinggi dengan (Higher-layer) dengan lapisan ATM
(ATM Layer). ATM Layer merupakan lapisan
digunakan untuk menyambungkan protokol. Lapisan Fisik melibatkan spesifikasi
media transmisi dan skema pengkodean sinyal. Rate data yang ditetapkan pada
lapisan fisik berkisar mulai dari 25,6 Mbps sampai 622,08 Mbps.
5.
Panjang filed informasi dalam satu cell
relatif kecil
Hal
ini dilakukan untuk mengurangi ukuran buffer internal dalam switching node, dan
untuk membatasi queuing delay yang terjadi pada buffer tersebut. Buffer yang
kecil akan menjamin delay dan delay jitter rendah, hal ini diperlukan untuk
keperluan service-service real time.
E. PROSES KERJA ATM PROTOKOL LAYER
Blok-blok data dengan berbagai
ukuran yang dihantarkan oleh pengguna dari lapisan tertinggi akan dihantar
kembali ke ATM Adaptation Layer (AAL), dimana pada proses ini header,
trailer, padding octets, dan Cyclic Redundancy Check(CRC) bit bergantung
pada syarat-syarat tertentu pada tiap blok-blok data.
Setiap blok data akan dipecahkan ke
dalam beberapa blok data yang lebih kecil yang kemudiannya akan dikapsulkan
kepada 53 sel oktet di lapisan ATM.Data inilah yang nantinya akan dihantar
ke destinasi yang diingini.
Model referensi protokol melibatkan
tiga taraf yang berbeda:
Taraf pemakai: tersedia untuk
transfer informasi pemakai, bersama-sama dengan kontrol-kontrol yang terkait.
Taraf kontrol: menampilkan
fungsi-fungsi kontrol panggilan dan kontrol koneksi
Taraf manajemen: menampilkan
fungsi-fungsi manajemen yang berkaitan dengan sistem secara keseluruhan
F.
KEUNTUNGAN
ASYNCHRONUS TRANSFER MODE (ATM)
ATM mampu
menangani semua jenis trafik komunikasi (voice, data, image, video, suara
dengan kecepatan tinggi, multimedia dans ebagainya) dalam satu saluran dan
dengan kecepatan tinggi). ATM dapat digunakan dalam Local Area Network dan Wide
Area Network (WAN). Dalam pembangunan
LAN, penggunaan ATM dapat menghemat biaya karena Pemakai yang akan
menghubungkan dirinya dengan system ATM LAN dapat menggunakan adapter untuk
menyediakan kecepatan transmisi sesuai dengan bandwidth yang mereka butuhkan.
G.
TERMINOLOGI
SEL (CELL)
Pengertian sel
menurut rekomendasi ITU-T I.113 adalah suatu blok dengan panjang yang tetap
(fixed length) dan diidentifikasi dengan suatu label pada ATM layer. Berikut
adalah definisi untuk jenis cell yang berbeda sesuai dengan rekomendasi ITU-T
I.321
1.
Idle Cell (physical layer), merupakan
yang disisipkan / dipisahkan oleh physical layer untuk mengadaptasi cell flow
rate pada daerah batas (boundary) diantara ATM layer dan physical layer ke
kapasitas payload yang ada dari sistem transmisi yang digunakan.
2.
Valid Cell (physical layer), suatu cell
yang mana bagian headernya tidak memiliki error atau belum dimodifikasi oleh
proses verifikasi Header Error Control (HEC)
3.
Assigned Cell (ATM layer), cell yang
menyediakan suatu service ke satu aplikasi dengan menggunakan ATM layer
service.
4.
Unassigned Cell (ATM layer), merupakan
ATM layer cell yang bukan assign cell.
Hanya
assigned cell dan unassigned cell saja yang diteruskan dari physical layer ke
ATM layer, sedangkan cell yang lainnya tidak membawa informasi yang terkait
dengan ATM layer atau layer yang lebih tinggi lagi dan cell ini hanya akan
diprosesoleh physical layer saja.
H.
TEKNOLOGI
ATM DAN ATM LAYER
Pada jaringan
ATM, semua informasi diformat ke dalam sel berukuran tetap yang terdiri dari 48
byte (8 bits per byte) berupa muatan/payload dan 5 byte berupa header. Ukuran
sel tetap menjamin bahwa kualitas data baik suara atau video tidak terpengaruh
oleh data panjang frame atau paket. Header ini disusun untuk efisiensi
switching dalam kecepatan tinggi.
ATM layer
merupakan layer diatas physical layer yang memiliki karakteristik yang
independent terhadap media fisik yang digunakan.
Tumpukan Lapisan
protokol ATM terdiri dari 3 lapisan:
1.
Adaptasi layer (AAL)
Berinteraksi dengan lapisan yang lebih tinggi
untukmendapatkan informasi pengguna yang dapat dimasukkan/diekstrak kedari byte
payload 48.
2.
Lapisan ATM
Menambahkan/menghapus header 5 byte ke payload dan
multiplexes semua sel dari berbagai koneksi ke sungai sel tunggal untuklapisan
fisik. Ini juga menerjemahkan arah untuk sel untuk memungkinkan mereka beralih
melalui hubungan virtual.c
3.
Lapisan fisi
Mengubah sek ke format listrik atau optik yang sesuai,sambil
mengontrol pengiriman dan penerimaan bit pada medium fisik.Hal ini juga melacak
batas-batas sel ATM dan paket ke jenis frameyang sesuai dengan media
fisik.Lapisan fisik lebih jauh dibagi lagi menjadi Transmisi Konvergensi dan
Fisiksub-lapisan menengah
ATM layer
melakukan fungsi-fungsi utama sebagai berikut:
1.
Cell multiplexing/demultiplexing, pada
arah kirim cell-cell dari VP (Virtual Path) dan VC (Virtual Channel) individual
akan dimultiplexing menghasilkan suatu cell stream. Pada sisi terima fungsi
cell demultiplexing akan memisahkan cell stream yang diterima menjadi cell flow
individual ke VP dan VC terkait.
2.
Translasi VPI dan VCI. Translasi VPI (VP
Identifier) dan VCI dilakukan di ATM switching node. Didalam VP node nilai dari
VPI field dari setiap incoming cell akan ditranslasikan ke nilai VPI yang baru untuk
outgoing cell. Pada VC switch baik nilai VPI maupun VCI akan ditranslasikan ke
nilai VPI dan VCI yang baru.
3.
Pembangkitan / pemisahan cell header,
fungsi ini diterapkan pada titik-titik terminasi dari ATM layer. Pada arah
kirim, pada field informasi yang telah diterima ditambahkan ATM cell header
(kecuali field HEC) dan nilai VPI serta VCI dari cell header dapat diperoleh
dengan melakukan translasi dari SAP (Service Access Point) identifier. Pada
arah terima, fungsi pemisahan cell header akan memisahkan cell header, dan
hanya filed informasi saja yang diteruskan.
4.
Generic Flow Control (GFC). Fungsi GFC
hanya digunakan pada ATM UNI (User Network Interface) saja. GFC digunakan untuk
mendukung kontrol dari ATM traffic flow dalam satu customer network dan dapat
digunakan untuk mengurangi kondisi-kondisi overload pada UNI. Informasi GFC
ditumpangkan dalam assigned cell dan unassigned cell.
ATM Adaption Layer:
AAL terbagi dari 5
tipe yaitu :
1.
AAL type 1:
Fungsi-fungsi yang dilakukan oleh AAL tipe 1 untuk
AAL user adalah sebagai berikut:
ü
Transfer service data unit
(SDU) dengan bit rate konstan
ü
Transfer service informasi timing
antara sumber dan tujuan
ü
Tranfer informasi struktur data
ü
Indikasi informasi yang hilang
atau mengalami error yang tidak dapat diperbaiki oleh AAL sendiri ke layer yang
lebih tinggi.
2.
AAL type 2:
pada tipe ini
sumber membangkitkan suatu bit rate yang variabel akan memungkinkan cell-cell
yang membawa informasi tersebut tidak terisi penuh dan tingkat pengisian field
informasi cell berubah-ubah, untuk itu diperlukan fungsi yang lebih banyak
dalam sub-layer SAR.
3.
AAL type 3/4:
Pada AAL3/4 didefenisikan dua mode service yaitu :
ü
Message mode, dapat
digunakan untuk aplikasi framed data transfer(misalnya frame HDLC). Pada
message mode satu AAL-SDU dikirimkan dalam satu atau lebih CS-PDU, yang
menyusun satu atau lebih SAR_PDU.
ü
Streaming mode, disediakan
untuk transfer data kecepatan rendah dengan persyaratan delay yang rendah.
4. AAL type
5:
Tujuan dari
AAL5 adalah untuk memberikan service dengan overhead yang lebih kecil dan
deteksi error yang lebih baik dibawah CPCS layer.Pada layer CPCS, service yang
diberikan AAL 5 harus identik dengan service yang disediakan AAL3/4 kecuali
fungsi multiplexing tidak support sehingga pada AAL5 tidak ada field MID. AAL5
akan digunakan untuk aplikasi signalling dan frame relay melalui ATM.
ATM Signaling
ü Koneksi logik ATM disebut “Virtual
Channel Connection” (VVC) atau koneksi melalui saluran maya.
ü Virtual Path Connection (VPC) adalah
suatu logical group dari beberapa VCC yang memiliki tujuan sama.
IP over ATM
IP over ATM
pendekatan menawarkan beberapa keunggulan dibandingkan solusi Elan menarik.
Keuntungan yang paling jelas adalah kemampuannya untuk mendukung interface QoS,
overhead rendah (karena tidak memerlukan header MAC), dan kurangnya batas
ukuran frame.
I.
ATM
DEVICES DAN THE NETWORK ENVIRONMENT
ATM adalah
teknologi sel switching dan multiplexing yang menggabungkan kelebihan dari
circuit switching yang memiliki kapasitas dan delay transmisi konstan dengan
packet switching yang memiliki fleksibilitas dan efisiensi untuk lalu lintas
yang berselang-seling.
1.
ATM Devices
Jaringan
ATM terdiri dari ATM switch dan ATM endpoint. ATM Switch bertanggung jawab
untuk transit sel melalui jaringan ATM, atau dapat didevinisikan bertugas
menerima sel yang masuk dari ATM endpoint atau switch ATM lain, kemudian
membaca dan memperbarui informasi di dalam header sel dan dengan cepat
mengarahkan sel ke sebuah interface output ke arah tujuan. ATM endpoint berisi
ATM network interface adapter. Contoh dari ATM endpoint adalah workstation,
router, Digital Service Unit (DSU), LAN switch, dan Video CODEC.
2.
ATM Network Interfaces
Jaringan
ATM terdiri dari set ATM switch yang dihubungkan dengan interface
Point-to-Point ATM link. ATM Switch mendukung dua jenis interface yakni UNI
(User to Network Interface) dan NNI (Network to Network Interface). UNI
menghubungkan end system (seperti host dan router) ke ATM switch sedangkan NNI
menghubungkan dua ATM switch.
Tergantung
pada apakah sebuah switch terletak di tempat pelanggan atau ditempat umum dan
dioperasikan oleh perusahaan telepon, UNI dan NNI dapat dibagi lagi menjadi
public dan private. UNI private menghubungkan ATM endpoint dan ATM switch
private. NNI private menghubungkan dua switch ATM private di dalam organisasi
yang sama sedangkan NNI public menghubungkan dua ATM switch dalam organisasi
publik yang sama.
Disamping
itu terdapat spesifikasi tambahan yakni Broadband InterCarrier Interface (B-ICI),
dimana B-ICI dapat menghubungkan dua switch public dari penyedia layanan yang
berbeda. Gambar berikut mengilustrasikan spesifikasi inteface ATM untuk
jaringan public dan private.
J.
FORMAT
HEADER SEL ATM
Terdapat dua format
header sel ATM yaitu UNI atau NNI. UNI header digunakan untuk komunikasi antara
endpoint dengan ATM switch dalam jaringan Private ATM. NNI header yang
digunakan untuk komunikasi antar ATM switch. Gambar berikut mengilustrasikan
format dasar sel ATM, format header sel UNI, dan format header sel NNI.
ATM Cell Header
Fields
Berikut adalah
deskripsi dari beberapa field yang terdapat pada header sel ATM baik NNI maupun
UNI:
1.
Generic Flow Control (GFC)
Menyediakan
fungsi lokal, seperti mengidentifikasi multiple stations yang menggunakan satu
interface ATM. Field ini biasanya tidak digunakan dan diatur ke nilai
default-nya 0 (biner 0000).
2.
Virtual Path Identifier (VPI)
Berhubungan
dengan VCI dan berfungsi mengidentifikasi path tujuan berikutnya dari sebuah
sel saat melewati serangkaian switch ATM menuju host tujuan.
3.
Virtual Channel Identifier (VCI)
Berhubungan
dengan VCI dan berfungsi mengidentifikasi path tujuan berikutnya dari sebuah
sel saat melewati serangkaian switch ATM menuju host tujuan.
4.
Payload Type (PT)
Bit
pertama menunjukkan apakah dalam sebuah sel berisi data pengguna atau kontrol
data. Jika sel berisi data pengguna, bit diatur ke 0. Jika kontrol berisi data,
di set ke 1. Bit kedua menunjukkan kongesti (0 = tidak ada kemacetan, 1 =
kemacetan). Bit ketiga menunjukkan apakah sel tersebut merupakan sel terakhir
pada sebuah rangkaian sel.
5.
Cell Loss Priority (CLP)
Menunjukkan
apakah sel harus dibuang jika menemukan kemacetan yang ekstrem ketika bergerak
melalui jaringan. Jika CLP bit sama dengan 1, sel harus dibuang dan sebaliknya
6.
Header Error Control (HEC)
Menghitung
checksum pada 4 byte pertama dari header. HEC dapat mengoreksi kesalahan bit
tunggal dalam byte, dengan demikian dapat mempertahankan sel daripada membuangnya.
Langganan:
Postingan (Atom)